Selasa, 17 November 2015

Medang – Madhang – Mojok di DJ@GONGAN Community Cafe Purwokerto


djagongan cafe
Hari ini menggila minum kopi. Seperti yang sudah saya janjikan untuk mencoba dan mengulas tempat ngopi baru di Purwokerto. Tempat yang saya maksud adalah DJ@GONGAN Community Café (Djagongan). Setelah menembus hujan ke Banaran 9 Krumput yang ada di wilayah selatan Purwokerto (Banyumas) dilanjutkan ke Djagongan yang ada di Jalan Merapi No. 7 Bancarkembar, telepon 0281 6572345. Ancer-ancernya : kalau dari Hotel Aston ke utara, setalah lapangan Bancarkembar ada jalan masuk (gang) ke kanan, 20 meter kiri jalan (lapangan sebelum Loja De Cafe).
djagongan cafe - pwt
Café yang dibuka pada tanggal 15 Juni 2014 ini sengaja dibuat dengan konsep yang tidak main-main oleh pemiliknya (Mas Billyn). Saya pun terusik dengan tulisan di banner yaitu medang, madhang, lan mojok (minum, makan, dan mengobrol). Sambil menikmati kopi dan berbincang dengan pemiliknya yang menjelaskan konsep café Djagongan. Pemiliknya berharap bahwa pengunjung yang datang selain untuk minum, makan, juga bebas mengobrol lama dengan nyaman di café.
jamming session...
jamming session…
Menempati sebuah rumah model joglo dengan ruang terbuka dengan banyak fasilitas, disediakan sekitar dua puluhan meja dan kursi kayu, dilengkapi pula dengan proyektor, cable tv, free wifi, sound system, alat musik, toilet, dan mushola. Pertunjukkan musik bisa dinikmati setiap harinya sekitar jam 20.30 wib, dan pengunjung yang mau ikutan ngejam boleh banget. Diantara fasilitas yang disediakan cuman satu yang disayangkan, koneksi internetnya lambat (kalau kata Mas Billyn memang jaringannya belum diperbaiki biar lebih lancar lagi).
hot cappucinno...
hot cappucinno…
Bagi pecinta kopi berkualitas, mungkin perlu mencoba tempat ini. Karena di café ini kopi yang digunakan yaitu kopi illy produk Italy. Yang tidak suka kopi pun tidak usah bingung karena banyak menu minuman yang bisa dipilih. Menu makanan yang ada ; aneka nasi goreng dan mie goreng, mie rebus, spaghetti, fettucini, burger, sandwich, cumi / udang goreng tepung, pecel, cah kangkung, dan nasi (harga berkisar IDR 3.000 – 15.000). Menu cemilan ; pisang / sosis / roti bakar dan goreng, nugget, tempura, onion ring, kentang goreng, dan jagung manis (harga IDR 6.000 – 10.000). Aneka minuman ; kopi, coklat, teh, juice, milk shake, mocktail, squash, dan ice cream (harga IDR 1.000 – 15.000).
menu djagongan cafe
tempatnya ngingetin sama gelas laboratorium kimia hehe…
Berhubung sudah kenyang tadi hanya memesan hot cappucinno, hot asem,dan roti bakar keju plus bonus espresso single shot yang khusus dibuatin Mas Anggit barista di Djagongan. Yang unik ketika minuman asem diantarkan, karena ditaruh di gelas yang mengingatkan saya dengan gelas laboratorium jaman SMA :D . Minuman asemnya dijamin bikin merem-melek, cappucinno dan espressonya bikin nagih (sayang lambung langsung berontak gara-gara sehari itu minum kopi sampai empat gelas *melanggar aturan mengurangi minum kopi). Roti bakar kejunya lumayan meski buat saya kejunya kurang banyak (>__<).
espresso - djagongan cafe purwokerto
crema-nya itu lho….
Beberapa hal yang menjadi catatan, di Djagongan setiap kali memesan minuman kopi (misal ; espresso, viennese coffee, affogato) itu tidak disertai dengan air putih (air putih dijual terpisah). Berbeda dengan cafe lainnya yang ada di Purwokerto biasanya selalu menyertakan air putih bila memesan kopi. Dan sewaktu kesana lagi mencoba memesan affogato sedikit kecewa dengan tampilannya, karena ternyata dalam penyajiannya kopi dan ice cream atau vanilla gelatonya sudah dicampur, bukan disajikan terpisah seperti tampilan kerennya yang ada di buku menu (bukan dibuat sama barista yang sama, red). Nilai plusnya Djagongan cafe mungkin satu-satunya cafe yang ada di Purwokerto yang buka sampai dini hari (dari jam 16.00 – 02.00) *cocok banget buat penggemar kopi dan kalongers :D

Sumber :  https://olipeoile.wordpress.com/category/kuliner-di-purwokerto-dan-sekitarnya/page/2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar